0

Mengenal layanan EFS (Elastic File System) pada cloud AWS Yuk!

EFS (Elastic File System) merupakan layanan penyimpanan file berbasis jaringan pada cloud AWS. Konsep EFS sama seperti network file sharing jika di windows atau jika di linux (ubuntu) menggunakan samba. Jadi EFS bisa dibilang = network file sharing.

EFS mempunyai IP atau DNS-name. Jadi server ataupun resource lain yang ingin terkoneksi ke EFS harus melalui IP / DNS-name tersebut. EFS dan resource tersebut harus berada dalam satu jaringan yang sama.

EFS (Elastic File System)

Pada gambar diatas, server EC2 dan EFS berada dalam jaringan yang sama / VPC (Virtual Private Cloud). Agar kedua server bisa terhubung ke EFS, maka EFS harus dimounting ke folder /home/ubuntu/my_storage pada kedua server EC2. Note: Path folder tersebut bisa kalian ubah sesuai keinginan kalian.

Contoh mounting EFS menggunakan IP:

sudo mount -t nfs4 -o nfsvers=4.1,rsize=1048576,wsize=1048576,hard,timeo=600,retrans=2,noresvport 172.31.20.50:/ /home/ubuntu/my_storage

mounting EFS menggunakan DNS-name:

sudo mount -t nfs4 -o nfsvers=4.1,rsize=1048576,wsize=1048576,hard,timeo=600,retrans=2,noresvport fs-094a2d970xxxxx.efs.ap-southeast-1.amazonaws.com:/ /home/ubuntu/my_storage


File yang bisa disimpan di EFS (Elastic File System)

Setahu saya semua file bisa disimpan. File ekstensi jpg, png, xls, pdf, zip, exe, sh, msi, jar, mkv, mp4 dan yang lainnya bisa disimpan. EFS sama seperti storage di laptop kalian. Kalian bisa menyimpan file apa saja.

Service-service (resource) AWS yang bisa dihubungkan ke EFS

EFS bisa dihubungkan ke beberapa service AWS, yaitu:

  • EC2 (Elastic Compute Cloud) -> VPS
  • ECS (Elastic Container Service) -> Container Orchestration by AWS
  • EKS (Elastic Kubernetes Service) -> Container Orchestration by Kubernetes
  • AWS Fargate -> Managed Container Orchestration by AWS
  • Lambda serverless -> Serverless computation by AWS

Semua service tersebut terhubung ke EFS melalui jaringan yang sama / VPC.

Cara menyimpan file di EFS

Caranya sama seperti dilokal komputer kalian. Masuk ke folder yang sudah dimounting, klik kanan lalu paste-kan filenya di dalam folder EFS.

Jika lewat terminal linux, bisa menggunakan command cp (copy) or mv (move).

EFS Multi AZ dan Single AZ

EFS support di multi Availability Zone (AZ) ataupun single AZ. Buat yang belum tahu AZ, gampangnya AZ adalah datacenter dalam 1 region (negara).

Contoh EFS multi AZ:

Saya ingin membuat EFS dengan high availabilitynya tinggi (ketersedian tinggi). Maka saya bisa buat EFS di 2 AZ (datacenter) berbeda dalam 1 region (misal singapore). Ketika 1 data center bermasalah, maka EFS masih ada backup di 1 data center lainnya. Jadi EFS tidak mengalami down dan saya masih bisa mengakses file EFSnya (ini disebut ketersediaan tinggi).

Contoh EFS single AZ:

Saya ingin membuat EFS single AZ saja. Maka saya pilih satu AZ saja saat membuat EFS.

Single AZ cocok digunakan untuk development, build dan staging environment. Dan juga untuk backup dari production yang tidak memerlukan ketangguhan dari multi AZ.

Biaya Single AZ lebih murah dibandingkan multi AZ, namun jika terjadi disaster maka EFS single AZ menjadi tidak bisa diakses.

Kelebihan EFS

Dengan EFS kita tidak perlu memikirkan storage capacity. EFS akan otomatis scale (misal) dari gigabyte ke petabyte tanpa perlu menaikkan limit storagenya. Jadi di EFS ini bersifat elastis.

Kekurangan EFS

Speed EFS lebih slow dibandingkan dengan EBS (Elastic Block Store), karena transfer data ke EFS melalui jaringan. Berbeda dengan EBS yang bisa langsung diattach ke EC2 tanpa melalui jaringan.


Demikian artikel EFS (Elastic File System) pada cloud AWS. Semoga bermanfaat!

Ambar Hasbiyatmoko

Hello, I'm web developer. Passionate about programming, web server, and networking.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.